Orang Baik Masuk Politik - Catatan Kecil

Minggu, 24 November 2013

Orang Baik Masuk Politik


Ini hanya obrolan tanpa data. Hanya sebuah celotehan. Jadi jangan dianggap serius...

Dulu saya pernah menulis tentang kelompok baru dari pemuda yang berbuat sesuatu untuk sekitarnya. Kelompok anak muda yang bukan dari golongan BEM, Senat, himpunan dan makhluk sejenisnya. Kelompok pemuda yang terbiasa nongkrong di kafe, yang membentuk komunitas. Komunitas ini yang menjadi ujung tombak mereka berbuat sesuatu untuk masyarakat sekitarnya. Kelompok ini dulu tidak terlalu mengharap pemerintah. Dengan kata lain, ngapain mengharap pemerintah, kita gerak sendiri saja. Mereka bukan anti pemerintah, mereka bukan tidak pernah mengkritik pemerintah, tapi menganggap pemerintah sudah sibuk dengan urusannya, jadi tidak terlalu diharapkan. (link ttulisan tersebut di sini)

Saat ini, sebagian dari kelompok ini mulai mengubah persepsinya. Persepsinya menjadi seperti ini, kalau lingkungan pemerintah dihuni/dipimpin oleh orang baik, perjuangan mereka akan jadi lebih mudah. Dan pada akhirnya, kelompok ini mendorong dan memperjuangkan orang-orang baik bisa duduk di pemerintahan. Sebagai contoh di Kota Bandung. Kelompok anak muda mendorong orang-orang baik berlaga di pesta demokrasi di kota ini. Ada beberapa calon dari lingkungan anak muda ini. Setidaknya sepengamatan saya, ada dua calon yang didukung anak muda berbasis komunitas, yaitu Ridwan Kamil-Oded M Denial dan Budi “Dalton” Setiawan-Rizal Firdaus. Karena saya dukung Kang Emil (Ridwan Kamil), jadi saya tidak terlalu paham mesin dalamnya kang Budi Dalton. Di mesin kang Emil, anak-anak muda membentuk kelompok Relawan Bandung yang mengkampanyekan Kang Emil dengan cara-cara anak muda. Singkat cerita kang Emil memenangkan Pilkada Kota Bandung. Relawan Bandung tidak berhenti tugasnya. Relawan Bandung terus mengawal dan membantu program kerja Kang Emil agar Bandung Juara terwujud. Di sini juga terlihat komunitas juga mulai membangun kerja sama yang lebih erat dengan pemerintah.

Dengan duduknya orang-orang baik di pemerintahan, maka perjuangan komunitas jauh lebih mudah. Masih ingat kisruh tentang Babakan Siliwangi? Hutan kota ini akan dibuat mall, tapi gagal. Kembali muncul rencana akan dibuat restoran. Keresahan kembali berkecamuk di warga Bandung yang peduli hutan kota ini. Mucul gerakan #SaveBabakanSiliwangi yang salah satu penggiatnya adalah Kang Emil. Setelah beliau menjadi wali kota, pemilik izin pengelola Babakan Siliwangi menyerahkan kembali Baksil ke pemerintah kota Bandung tanpa syarat. Inilah salah satu guna orang baik duduk di pemerintahan. Bike Sharing yang digagas Kang Emil menjadi salah satu program kerja Pemkot. Bahkan bersepeda menjadi trend baru setelah Bapak Walikotanya perhi kerja setiap hari dengan bersepeda.

Bagaimana dengan nasib Indonesia(tingkat nasional)? Adakah orang baik yang kembali didukung segmen anak muda ini? Saya tidak mengetahui terlalu persis apa yang ada di dalam kandidat capres, tetapi salah satu yang saya tahu adalah mesin politik Anies Baswedan (@aniesbaswedan). Mesin politik ini dinamai dengan kolompok Turun Tangan (@turuntangan). Bersisi anak-anak muda yang dulunya anti parpol, sekarang mendukung orang baik masuk parpol.

Semoga orang-orang baik ini mampu membawa perubahan untuk Indonesia.
Mereka mempunyai pilihan untuk lipat tangan, mereka mempunyai pilihan untuk sekadar urun angan, tetapi mereka memilih TURUN TANGAN untuk Indonesia.

Salam Optimis untuk Indonesia

@Hardian_cahya

*nb: Posisi saya tidak netral, saya pendukung @ridwankamil dan @aniesbaswedan. Jika Anda merasa tulisan ini tendensius, saya rasa penilaian Anda tepat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar